Kamis, 12 Januari 2012

MEMILIH DAN MENGOLAH IKAN ASIN

Ketahuilah bahwa ikan asin memiliki kandungan gizi / protein tinggi sehingga mencerdaskan, menjadikan otak kita lebih encer berfikir.
Namanya ikan asin sudah pasti rasanya seperti garam. Atau dengan kata lain ikan kering.

Sebelum dimasak ikan asin terlebih dulu dinetralkan atau dibuat jadi hambar (dihilangkan asin/garamnya) dengan cara direndam di dalam air tawar.

Adapun cara yang lebih cepat menghilangkan rasa asin/garam yaitu dengan 2 tips berikut ini:
1. Rendam ikan asin kedalam air tawar secukupnya dan tambahkan kertas koran. Kertas koran pada permukaan air menutupi rendaman ikan asin.
2. Sama halnya no. 1, bedanya tanpa koran, tetapi uniknya justru ditambahkan garam. Kemungkinan? Hal ini dimaksudkan, garam yang melekat pada ikan asin ikut larut bersama garam di air rendaman. Ngrendamnya jangan kelamaan karena bisa jadi ikan malah semakin asin. lol



Aneh memang. Kalau ikan asin Anda terlalu asin, cuci dengan larutan air garam. Niscaya sebagian garam yang menempel pada ikan asin akan ikut larut dalam larutan air garam.


Agar ikan asin itu lebih nikmat di lidah:
1. Siapkan ikan asin yang agan mau masak
2. Rebus air secukupnya
3. Rendam ikan asin tersebut dengan air hangat selama 20 menit
4. Dan yang paling penting tambahkan asam kedalam air rendaman ikan asin tersebut





Agar ikan asin lebih gurih, rendam dulu ikan asin dalam air bekas cucian beras selama sepuluh menit. Lalu digoreng dengan api sedang.



MEMILIH DAN MENGOLAH IKAN ASIN



1. Pilih ikan asin yang masih baru dengan ciri-ciri tidak terlalu kaku dan warnanya tidak terlalu putih.
2. Sebelum diolah, rendam sebentar ikan asin dalam air panas agar garamnya larut.
3. Kadar garam dalam ikan asin juga dapat dikurangi dengan mencuci ikan asin dengan larutan air garam atau merendam ikan asin dalam air bekas cucian beras selama beberapa saat (3-4 jam). Bilas ikan asin, tiriskan, lalu olah sesuai selera.




Berikut tip yang diberikan Hindah Muaris seputar memilih ikan asin:
  1. Tidak mengeluarkan aroma yang kurang sedap karena menandakan kualitas yang kurang baik.
  2. Memiliki rasa yang tidak terlalu asin. Standar Industri Indonesia (SII) menetapkan kadar garam (NaCl) ikan asin sebaiknya antara 10 ­ 20 persen. Garam pada ikan asin berfungsi sebagai pengawet yang bila berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Sebagai informasi, kebutuhan tubuh manusia akan garam per hari hanya 7 gram.
  3. Tidak ditumbuhi jamur. Ikan asin yang telah ditumbuhi jamur biasanya ditandai dengan bintik-bintik putih pada permukaan tubuhnya.
  4. Tidak terdapat bakteri E coli yang biasanya ditandai dengan warna kemerahan pada daging ikan asin.
  5. Pilihlah ikan dengan kualitas yang baik dan tidak berasal dari perairan yang sudah tercemar logam. Bisa-bisa ikan asinnya juga tercemar logam.
  6. Batasi mengonsumsi ikan asin 1 kali dalam seminggu sebanyak 15 gram per penyajian. Apalagi bagi penderita darah tinggi karena kadar garam pada ikan asin dapat memicu tingginya tekanan darah.
  7. Sebelum diolah, rendam ikan asin dalam air hangat yang diberi garam selama kurang lebih 1 jam. Cara ini selain dapat mengurangi rasa asin yang berlebihan juga dapat mengusir zat-zat yang berbahaya yang terkandung pada ikan asin. Karena garam dapat sekaligus berfungsi menghilangkan racun-racun.
Sumber : Tabloid-nakita.com

1 komentar:

  1. Istriku makasih bngt atas infonya jadi lah mask ikan asin tanpa garm bangeeeeeeeeet

    BalasHapus